Dalam postingan yang sebelumnya, telah dijelaskan mengenai diagram scene dan standar-standar dalam penulisan naskah. Menulis cerita tampak sederhana tapi tidak mudah. Walaupun kita disini bebas dalam mengeksplorasi imajinasi, tapi kita harus memperhatikan standar-standar tertentu agar cerita yang dihasilkan bisa lebih menarik, berbobot dan berkualitas.
Dalam praktiknya, tak menutup kemungkinan kita menemui jalan buntu, mungkin sering muncul pertanyaan bagaimana selanjutnya?
Maka dari itu, dalam penyusunan cerita dibagi menjadi 3 babak seperti yang sudah dijelaskan dalam posting sebelumnya. Setiap babak harus menjelaskan situasi yang nantinya berfungsi sebagai gerbang menuju babak selanjutnya. Dengan demikian, dalam tiap babak harus ada sasaran-sasaran agar cerita yang dibangun tidak keluar dari tema dan tempo yang diciptakan tidak terasa begitu cepat.
Dibawah ini, saya berikan contoh sasaran dalam tiap babak. Simak baik-baik :-)
SASARAN BABAK I
- Buat sebuah premis yang menarik, harus memiliki kekuatan yang segar.
- Pastikan audience memihak tokoh utama dan tokoh pendukungnya. Dan juga sebaliknya, yaitu membenci musuh tokoh utama. Posisikan diri anda sebagai perajut mimpi.
- Jangan terlalu banyak memperkenalkan tokoh baru dalam tempo yang terlalu cepat.
- Harus ada satu hal yang amat penting untuk dipertaruhkan, ciptakan resiko yang besar.
- Pancing audience dengan masalah pokok dalam cerita anda.
- Masukkan kejadian yang merangsang emosi audience.
- Perjelas tujuan tokoh utama, dan jelaskan pula apa penyebab tokoh utama ingin meraih tujuannya.
- Carilah momen yang menarik untuk membelokkan cerita ke arah baru yang mengubah kehidupan tokoh utama dan mengantarkan audience ke babak 2.
- Genre cerita harus jelas, setiap kejadian harus sesuai dengan genre yang diusung. Seperti memperbanyak adegan lucu dalam cerita komedi. Jangan sampai banyak adegan kematian dalam cerita komedi, kecuali kematian tersebut kocak atau lucu.
SASARAN BABAK II
- Bangun kembali cerita anda, ambil resiko dari babak pertama dan tingkatkan. Konflik yang diciptakan harus berkembang lebih kuat dan tajam.
- Balikkan harapan-harapan, paksa tokoh utama untuk mengambil resiko yang lebih besar.
- Berikan rintangan, kesulitan yang lebih tinggi dan menantang yang menghalangi tokoh utama dalam mengejar tujuannya.
- Jangan membosankan, jangan terlalu banyak bicara. Gunakan kalimat ringkas bermakna, ungkap kedalaman jiwa tokoh utama.
- Masalah pokok pada babak ini harus mencerminkan sesuatu yang dahsyat.
- Jagalah senantiasa nuansa penuh bahaya, ancaman dan ketegangan.
- Jangan menulis dialog secara berlebihan.
- Tokoh utama harus mendapati dirinya berada dalam situasi yang lebih buruk pada akhir babak ini. Dia harus ada dalam masa kritis.
- Tokoh utama dan tokoh antagonis yang anda ciptakan harus memiliki agenda yang jelas, sehingga mempunyai simpangan atau amplitudo yang besar.
SASARAN BABAK III
- Babak ini harus terasa seperti suatu desakan yang mengalir begitu cepat menuju akhir cerita jangan sampai terjadi kesalahan.
- Jadikan momen terbesar dalam cerita anda sebagai titik klimaks, anda harus mengetahui klimaksnya sebelum menulis skenario, menulis dari bagian akhir dan kembali ke bagian awal.
- Anda harus memiliki kesadaran dan penyelesaian. Bagian-bagian yang tak memiliki tujuan, harus dibuang.
- Penyelesaian yang jelas adalah hasil keputusan positif atas krisis yang dihadapi dan keputusan tersebut memberi kekuatan pada tokoh utama untuk menggapai sukses pada klimaks cerita.
- Pastikan anda mendefinisikan dengan jelas aturan-aturan dunia yang anda bangun, adegan-adegan dari awal hingga akhir harus konsisten.
- Jagalah senantiasa nuansa penuh bahaya, ancaman dan ketegangan.
Itulah sasaran-sasaran dari tiap babak cerita yang dibangun. Semoga bermanfaat.
Sumber : E-Learning STMIK Amikom Yogyakarta
No comments:
Post a Comment